Musim haji tahun 2013 M/1434 H ini Garuda Indonesia mengangkut 90.108 jemaah haji Indonesia melalui 233 kelompok terbang (kloter) dari 10 embarkasi. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 112.688 jemaah. Penurunan ini akibat pengurangan kuota oleh pemerintah Arab Saudi sebesar 20 persen.
Kloter (kelompok terbang) pertama calon jemaah haji Indonesia diberangkatkan secara serentak pada Selasa (10/9) di 7 embarkasi dari 10 embarkasi yang dilayani. Ketujuh embarkasi tersebut yaitu Padang, Solo, Balikpapan, Makassar dan Lombok menuju Jeddah dan embarkasi Jakarta dan Medan menuju Madinah. Sementara, penerbangan kloter pertama dari embarkasi Palembang berangkat 18 September, embarkasi Banjarmasin 19 September, dan embarkasi Banda Aceh 29 September.
Pelepasan kloter pertama calon jemaah haji dilakukan Menteri Agama RI, Suryadharma Ali dan Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi, didampingi Dirjen Haji dan Umroh Kementerian Agama RI Anggito Abimanyu di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
“Pelaksanaan penerbangan musim haji tahun 2013/1434H ini Garuda Indonesia memulai Phase Keberangkatan (Phase I) pada tanggal 10 September 2013 hingga 9 Oktober 2013, sementara penerbangan haji Phase Kepulangan (Phase II) akan dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2013 hingga 19 November 2013,” jelas Vice President Corporate Communications PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Pujobroto, Selasa (10/9/2013).
Menurut Pujobroto, penerbangan langsung ke Madinah, dilayani oleh embarkasi Jakarta dan Medan dengan periode keberangkatan pada tanggal 10 – 24 September 2013 dan periode kepulangan pada tanggal 4 – 19 November 2013.
Embarkasi |
Phase Keberangkatan (Phase I) |
||||
Jml. Kloter |
Jml. Calhaj |
Tujuan / No. Penerbangan |
Waktu Keberangkatan |
Waktu Tiba (Estimasi) |
|
Padang |
1 |
374 |
Jeddah/ GA 3301 |
06.20 WIB |
10.40 LT |
Solo |
3 |
1125 |
Jeddah/GA 6101 |
05.35 WIB |
13.10 LT |
Jeddah/GA 6001 |
07.45 WIB |
15.20 LT |
|||
Jeddah/GA 6301 |
13.35 WIB |
21.10 LT |
|||
Balikpapan |
1 |
360 |
Jeddah/GA 4101 |
09.00 WITA |
16.05 LT |
Makassar |
1 |
375 |
Jeddah/GA 1101 |
09.40 WITA |
17.10 LT |
Lombok |
1 |
325 |
Jeddah/GA 5101 |
19.30 WITA |
01.10 LT (+1) |
Jakarta |
1 |
455 |
Madinah/GA 7101 |
11.19 WIB |
16.34 LT |
Medan |
1 |
440 |
Madinah/GA 3101 |
13.49 WIB |
17.34 LT |
Palembang (mulai 18 Sept) |
1 |
360 |
Jeddah/GA 7701 |
16.10 WIB |
21.10 LT |
Banjarmasin (mulai 19 Sept) |
1 |
325 |
Jeddah/GA 8101 |
22.20 WITA |
05.10 LT (+1) |
BandasAceh (mulai 29 Sept) |
1 |
440 |
Jeddah/GA 2101 |
16.56 WIB |
20.26 LT |
10 Embarkasi
Pujobroto mengatakan jemaah sebanyak 90.108 orang akan diberangkatkan melalui 233 kelompok terbang (kloter) dari 10 embarkasi, yaitu : Aceh (3.175 jemaah, 7 kloter), Medan (6.663 jemaah, 15 kloter), Padang (5.974 jemaah, 16 kloter), Jakarta (17.723 jemaah, 39 kloter), Solo (26.546 jemaah, 71 kloter), Lombok (3.651 jemaah, 11 kloter), Makassar (11.997 jemaah, 32 kloter), Palembang (5.900 jemaah, 17 kloter), Banjarmasin (4.195 jemaah, 13 kloter), dan Balikpapan (4.284 jemaah, 12 kloter).
Dia menambahkan, pada penerbangan haji tahun 2013/1434 H ini, Garuda Indonesia mengoperasikan 12 pesawat wide-body (berbadan lebar) yang terdiri dari 9 pesawat Airbus A-330 (kapasitas 375 seat), 2 pesawat Boeing 747-400 (kapasitas 455 seat) dan 1 pesawat Boeing 777-300 (kapasitas 440 seat).
“Pesawat-pesawat tersebut rata-rata berusia muda dan bahkan ada pesawat yang diproduksi pada tahun 2011. Proses tender pesawat tersebut dilaksanakan secara terbuka dan transparan, dan diumumkan di media cetak nasional dan internasional,” katanya.
Musim haji tahun ini, tambahnya, Garuda Indonesia mengerahkan 492 orang awak kabin. Dari jumlah itu, 85% diantaranya awak kabin yang direkrut dari masing–masing daerah embarkasi. Ia menjelaskan, perekrutan awak kabin asal daerah embarkasi adalah merupakan bagian dari pelayanan Garuda Indonesia kepada para jemaah khususnya untuk mengatasi kendala komunikasi (bahasa), mengingat sebagian jemaah hanya mampu berbahasa daerah.
Untuk keamanan dan kenyamanan para jemaah, Garuda Indonesia menghimbau agar jemaah tidak membawa barang – barang berbahaya (dangerous goods) ke pesawat, antara lain: kompor minyak, gas LPG, korek api, pisau, parang, gunting panjang, hair-spray atau parfum dalam tabung semprot, dan lain-lain. Bila membawa barang barang elektronika, maka baterainya juga harus dilepas.
”Garuda Indonesia juga meminta jamaah agar tidak menerima titipan barang dalam bentuk apapun dari orang lain untuk dibawa ke dalam pesawat. Hal ini perlu diingatkan kembali untuk mencegah (menghindari) adanya perbuatan (tindakan) dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang dapat mengancam keselamatan dan keamanan penerbangan,” paparnya.
Pujobroto berharap, jamaah diharapkan dapat mematuhi ketentuan yang disepakati antara Departemen Agama dan Garuda Indonesia, yaitu tidak membawa barang bawaan yang melebihi berat 32 Kg, baik saat keberangkatan menuju Jeddah atau Madinah maupun kepulangan ke Tanah Air, untuk kenyamanan dan keamanan para jemaah. Barang bawaan tersebut terdiri dari satu kopor, satu tas tentengan di kabin dan tas paspor. Garuda akan memberikan secara cuma-cuma lima liter air zam-zam kepada setiap jamaah di Bandara debarkasi Indonesia.