Jika dalam situasi perang, Posko Terpadu Angkutan Lebaran Kementerian Perhubungan bisa diibaratkan sebagai Komando Pengendalian (Kodal). Kodal sangat berperan dalam menentukan keberhasilan sebuah operasi . Kodal berfungsi untuk mengumpulkan data, mengolahnya, kemudian memberikannya kepada pimpinan lapangan sebagai pertimbangan pengambilan keputusan.
Pada angkutan lebaran, fungsi posko tidak jauh berbeda dengan Kodal, yaitu melaksanakan pemantauan dan pengendalian lalulintas dan angkutan lebaran. Dengan fasilitas yang dimiliki, Posko Lebaran Kemenhub memantau dan menganalisa hambatan yang terjadi pada arus mudik, mencari solusi dan mengkomunikasikan kepada petugas lapangan untuk dilakukan penanganan.
Selain itu juga Posko ini juga berfungsi untuk memantapkan koordinasi antar petugas instansi terkait serta pihak-pihak di luar pemerintah, termasuk di dalamnya asosiasi dan lembaga masyarakat yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan angkutan lebaran.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bangga terhadap keberadaan posko ini dalam membantu pemudik melaksanakan aktifitas pulang kampung. Pernyataan presiden itu disampaikan kepada Menhub E.E. Mangindaan saat mendatangi posko di Kementerian Perhubungan, Minggu 4 Agustus 2013.
Dalam kunjungan tersebut, SBY didampingi Wakil Presiden Boediono dan jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersati Jilid II. Di Posko ini, Presiden mendapat penjelasan dari Bambang Susantono Wakil Menteri Perhubungan terkait Posko Nasional Angkutan Lebaran, termasuk kinerja dari control room yang memantau titik-titik kepadatan di seluruh Indonesia.
“Setelah melihat secara langsung, presiden bangga dengan posko ini,” kata E.E. Mangindaan kepada wartawan. Apalagi dari posko ini presiden mencoba melakukan konferensi video dengan petugas Pelabuhan Merak, Banten dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Dalam percakapan tersebut Presiden menanyakan bagaimana situasi arus mudik di dua tempat tersebut . Bahkan posko yang terletak di lantai 7 Gedung Nanggala Kemenhub di Jl Merdeka Barat , Jakarta ini dapat memantau langsung kecepatan kendaraan, baik darat, laut, maupun udara.
Pada kesempatan itu Presiden berpesan kepada Menhub agar posko tetap dijaga 1×24 jam. “Beliau mengatakan kepada saya puas dengan posko ini,” papar Mangindaan. Kepada Presiden Menhub menyatakan kesanggupannya untuk membuat posko angkutan lebaran ini siap 24 jam. Apalagi kemenhub juga sudah menghimpun kerjasama dengan mitra dari luar pemerintah, seperti Organisasi Radio Amatir Indonesia dan Radio Antar Penduduk Indonesia.
Seperti diketahui, Pos Koordinasi (Posko) Tingkat Nasional Angkutan Lebaran (Angleb) Terpadu tahun 2013 resmi dibuka oleh Menteri Perhubungan, Kamis (1/8/2013). Pembukaan posko ditandai dengan diselenggarakannya Apel Siaga Angkutan Lebaran, dipimpin oleh Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan yang berlangsung di lapangan upacara kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta.
Apel tersebut dihadiri berbagai pihak yang terkait penyelenggaraan Angleb 2013 antara lain : Kepolisian RI, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, BMKG, Badan SAR Nasional, KNKT, Kementerian Kominfo, Perum Damri, PT. ASDP Indonesia Ferry, PT. Pelni, PT. Pelindo II, PT. Angkasa Pura I, PT. Angkasa Pura II, PT. KAI, PT. Jasa Marga, Jasa Raharja, RAPI, ORARI, Senkom Mitra Polisi, GAIKINDO/AISI, media massa, dan instansi terkait lainnya.
Menhub mengatakan bahwa Kementerian Perhubungan telah sejak jauh-jauh hari mempersiapkan penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun 2013 ini. Berbagai langkah persiapan telah dilakukan, antara lain membentuk tim koordinasi, menyusun rencana operasi, mengadakan rapat koordinasi lintas instansi maupun mempersiapkan kebijakan khusus lainnya di bidang perhubungan.
Melalui posko yang dibuka mulai H-7 (1 Agustus 2013) hingga H+7 (16 Agustus 2013) ini, Menhub berharap permasalahan dan kendala yang muncul di lapangan dapat cepat diketahui serta dapat cepat pula dicarikan jalan keluarnya, sehingga diharapkan angkutan lebaran tahun 2013 dapat terlaksana dengan lebih tertib, lancar, aman dan selamat sampai tujuan.
Keberadaan Posko Angkutan Lebaran Terpadu 2013 ini diyakini akan lebih baik, karena sudah mengalami perbaikan baik dari sisi sarana, prasarana maupun penggunaan sistem teknologi informasi yang memadai. Peralatan dengan teknologi yang cukup canggih tersebut dimaksudkan untuk membangun jaringan komunikasi agar koordinasi dan informasi antara posko yang satu dengan yang lainnya dapat berjalan dengan cepat.
Mudik Lebaran Menjadi Perhatian Presiden
Selain meninjau Posko Kemenhub, Presiden juga meninjau langsung aktivitas mudik Lebaran di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat. Dalam tinjauannya tersebut, Presiden menyempatkan diri menyapa dan mengajak berbincang sejumlah pemudik dan beberapa awak media yang sudah menunggu di pintu masuk Stasiun Senen. Selang beberapa saat, SBY dan rombongan mengecek kelengkapan Kereta Api Bengawan Lebaran Tambahan, tujuan Solo Jebres.
Dari data Posko Kemenhub, hingga H-4 terpantau 321 ribu penumpang mudik yang diberangkatkan menggunakan moda kereta api dari semua stasiun kereta api di Jakarta. Sementara itu puncak arus mudik angkutan lebaran khusus di Stasiun Pasar Senen tahun ini terjadi pada hari Minggu 4 Agustus 2013, dimana pada hari itu diberangkatkan 19 ribu penumpang.
Presiden juga meninjau persiapan mudik di terminal Kampung Rambutan. Menurut pantauan Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu tahun 2013 hingga H-4, jumlah penumpang yang mudik melalui Terminal Bis kampung Rambutan berjumlah 22.946 penumpang. Puluhan ribu penumpang tersebut diberangkatkan dengan 586 bus.
Terminal Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) Kampung Rambutan, Jakarta Timur menyediakan 1.000 unit bus bagi para pemudik. Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan pemudik.
Box Kecil :
Empat potensi permasalahan kelancaran arus lalu lintas Angkutan Lebaran 2013.
1.Potensi rawan gangguan lalu lintas, antara lain: pasar tumpah, lokasi wisata, atau perlintasan sebidang antara jalan dan jalan rel di jalur utama dan jalur alternatif Angkutan Lebaran 2013.
2. Peningkatan penggunaan sepeda motor dan mobil pribadi yang akan berdampak pula pada tingkat kerawanan kecelakaan.
3. Pengaturan dan pengawasan kegiatan mudik angkutan laut dan ASDP, sesuai ketentuan keselamatan pelayaran bagi penumpang dan kapal Ro – Ro, utamanya beberapa pelabuhan – pelabuhan yang rawan terhadap kelebihan muatan .
4. Ketertiban dan kelancaran pelayanan keluar masuk penumpang di terminal, stasiun, pelabuhan, dan bandar udara.
CCTV Efektif Memantau Arus Mudik
Untuk memantau kondisi lalu lintas dan angkutan lebaran pada tahun ini. Sebanyak 335 unit CCTV dipasang di 113 lokasi yang tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Jayapura yang dianggap rawan terjadi kemacetan dan kecelakaan. CCTV merupakan teknologi yang cukup canggih untuk membangun jaringan komunikasi agar koordinasi dan informasi antar posko dapat berjalan cepat.
Seperti dijelaskan Menhub E.E. Mangindaan, fasilitas CCTV ini ditempatkan di beberapa lokasi terpilih dan terhubung secara online dengan pos koordinasi harian angkutan lebaran terpadu 2013 di Kementerian Perhubungan. Dengan fasilitas CCTV tersebut, kondisi terkini di lapangan dapat dilaporkan secara langsung.
Menhub mengimbau agar Posko Angkutan Terpadu tahun 2013 ini dapat menyajikan suatu informasi yang cepat, tepat dan akurat tentang berbagai hal yang terjadi pada saat berlangsungnya angkutan lebaran.
“Kita ingin tahu real time kondisi di lapangan dan bisa diupload secara berkala,” tambah Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono.
25 Pelabuhan Dipasang CCTV
Mudik lebaran melalui jalur laut pada musim ini tidak lepas dari perhatian Kemenhub. Untuk itu
Kemenhub memasang CCTV di 25 pelabuhan tujuan mudik. Dirjen Perhubungan Laut Bobby Mamahit mengatakan, dengan CCTV itu kegiatan mudik lebaran di pelabuhan-pelabuhan tujuan terpantau langsung dari Jakarta. “Kami telah melakukan survei, pemasangan dan integrasi kamera CCTV di 25 pelabuhan yang dapat dipantau langsung dari Pusat Ditjen Perhubungan Laut,” ungkapnya.
Pelabuhan-pelabuhan yang sudah dipasangi CCTV itu antara lain di Dumai, Tanjung Balai Karimun, Palembang, Samarinda, Pontianak, Nunukan, Bau-Bau, Belawan, Batam, Tanjung Pinang, Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, Banjarmasin, Balikpapan, Tarakan, Sampit, Makassar, Pare Pare, Manado, Bitung, Ternate, Ambon dan Jayapura.
Bobby menambahkan bahwa selain CCTV, pihaknya juga melakukan pelatihan aplikasi laporan angkutan laut lebaran berbasis web service. Menurutnya, hal ini untuk menunjang pelaporan harian kondisi pergerakan angkutan lebaran.
“Kita telah menyiapkan perangkat tracking system dalam rangka mengoptimalkan pelaksanaan pemantauan kegiatan Angkutan Lebaran 2013, khususnya untuk angkutan laut PT Pelni pelayaran perintis, serta beberapa operator lainnya,” katanya.
Bobby mengaku sudah mengunjungi beberapa pelabuhan untuk memantau langsung persiapan mudik lebaran tahun ini. Beberapa pelabuhan sudah dikunjungi, seperti Tanjung Perak dan Tanjung Emas. Ini sebagai langkah pemantauan langsung dengan harapan angkutan laut saat lebaran tahun ini teraselenggara dengan baik.
.
Judul Baru mas…..
Pemudik Motor Menjadi Prioritas
Tingginya angka kecelakaan yang melibatkan sepeda motor pada setiap mudik lebaran membuat Kemenhub memberikan perhatian khusus. Salah satunya adalah dengan menghimbau agar masyarakat tidak menggunakan sepeda motor untuk perjalanan mudik, mengingat sepeda motor bukanlah alat transportasi yang didesain untuk perjalanan jauh.
Sebagai solusinya pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menyelenggarakan program mudik gratis khusus bagi pengguna sepeda motor, dengan kapasitas kurang lebih 30.000 sepeda motor. Kegiatan mudik gratis bagi pesepeda motor yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan tahun ini mendapatkan subsidi dari APBNP sebanyak Rp. 25 milyar. Diharapkan melalui program ini dapat mengurangi jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor dan bisa menekan tingginya angka kecelakaan.
Pendaftaran program mudik gratis ini telah dilakukan sejak 16 Juli hingga 30 Juli dan diperpanjang hingga 6 Agustus. Kegiatan ini juga telah disosialisasikan dengan gencar melalui berbagai media massa cetak dan elektronik, dengan harapan dapat menarik minat masyarakat sehingga kapasitas yang tersedia dapat terpenuhi.
Untuk menunjang kelancaran mudik gratis ini Kemenhub mengerahkan tiga moda transportasi sekaligus. Untuk transportasi darat, sepeda motor pemudik diangkut menggunakan truk dan pemilik sepeda motor diantar dengan bus, dengan kapasitas total 2050 sepeda motor. Sedangkan kapal feri penyeberangan (Ro-Ro) mengangkut sepeda motor dan penumpangnya dengan kapasitas 4500 sepeda motor.
Untuk moda transportasi laut dikerahkan kapal KRI Banda Aceh milik TNI dan Kapal Dobonsolo milik PT Pelni yang dapat menampung hingga 12.000 sepeda motor. Sedangkan untuk moda kereta api yang baru tahun ini dilaksanakan, akan mengangkut sepeda motor para pemudik sebanyak 11.000 unit sepeda motor. Khusus untuk moda kereta api, sepeda motor yang diangkut adalah milik penumpang kereta api yang telah membeli tiket.
Menhub mengatakan, keberhasilan penyelenggaraan angkutan lebaran tidak bisa hanya menggantungkan peran dan Pemerintah saja. Selain pemerintah Pusat, Menhub mengimbau peran-peran swasta dan pemerintah daerah turut serta dalam menciptakan angkutan lebaran tahun ini dengan aman, nyaman dan selamat.
Selain program mudik gratis Kementerian Perhubungan, pada tahun ini tercatat beberapa perusahaan BUMN dan perusahaan swasta ikut membantu melancarkan pelaksanaan Angkutan Lebaran 2013 dengan menyelenggarakan mudik gratis bagi masyarakat, di antaranya adalah PT. Jasa Raharja, Bank BRI, Bank BNI 46, PT Sido Muncul, PT Astra Honda Motor, PT Telkomsel, PT PLN, PT Holcim, PT Indomaret, PT Indofood, PT Indocement, PT Adira Finance dan PT Giant Hero. Beberapa Pemerintah Daerah juga menyelenggarakan program mudik gratis ini, yaitu Pemprov Jawa Tengah dan Pemprov Jawa Timur.
Menhub Mengantar Pemudik Gratis
Para pemudik yang mengikuti program mudik gratis Kementerian Perhubungan, resmi dilepas oleh Menteri Perhubungan E.E Mangindaan di Dermaga Nusantara Pura Pelabuhan Tanjung priok, Jakarta Utara 3 agustus 2013. Dua kapal pengangkut pemudik yang digunakan yaitu KM Dobonsolo dan KRI Banda Aceh. Kapal-kapal ini akan mengangkut pemudik sampai pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
Kapasitas angkut KM Dobonsolo ini sebanyak 1.700 motor dan 3.400 penumpang, sedangkan KRI Banda Aceh memiliki kapasitas angkut sebanyak 1.000 motor dan 2.000 penumpang. Kedua kapal ini dijadwalkan dua kali berangkat saat arus mudik dan satu kali saat arus balik.
Jadwal keberangkatan pertama menggunakan KM Dobonsolo pada H-5, Sabtu (3/8) pukul 09.00 WIB dan H-3, Senin (5/8) pukul 15.00 WIB. Sedangkan untuk arus balik dilakukan hanya satu kali pemberakatan pada H+3, Senin (12/8) pukul 16.00 WIB.
Sementara pemberangkatan pertama dengan KRI Banda Aceh dilaksanakan pada H-4, Minggu (4/8) pukul 10.00 dan H-2, Selasa (6/8) pukul 10.00 WIB. Untuk arus balik dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang menuju Tanjung Priok, Jakarta dilaksanakan hanya satu kali pemberakatan pada H+4, Selasa (13/8) pukul 10.00 WIB.
Hingga 5 Agustus program mudik gratis pemudik sepeda motor dengan menggunakan moda laut telah mengangkut 3196 unit sepeda motor dengan 5792 orang penumpang. Gelombang kedua pemberangkatan mudik gratis menggunakan KM Dobonsolo dilepas oleh Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Adolf Tambunan Senin 5/8/2013 pukul 16.00 WIB di Pelabuhan Tanjung Priok. Gelombang kedua ini mengangkut 1636 orang pemudik dan 802 unit sepeda motor. Sebelumnya pada Sabtu (3/8) KM Dobonsolo diberangkatkan dengan tujuan Semarang , mengangkut 1515 unit sepeda motor dan 2213 orang pemudik.
Selain menggunakan KM Dobonsolo, Kementerian Perhubungan juga melibatkan TNI Angkatan Laut. KRI Banda Aceh dilibatkan untuk membawa pemudik pada tanggal 4 Agustus 2013 mengangkut 879 unit sepeda motor dan 1943 orang pemudik dengan tujuan Semarang. Pemberangkatan terakhir dilaksanakan pada Selasa (6/8) pukul 10.00 menggunakan KRI Banda Aceh dengan tujuan Semarang. Untuk pemberangkatan terakhir ini pemudik yang diantar gratis sebanyak 444 unit sepeda motor dengan 962 penumpang.
Untuk arus balik, sebanyak 1.067 sepeda motor pemudik diangkut menggunakan KM Dobonsolo dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menuju Jakarta. Sepeda motor sebanyak itu diberangkatkan bersama sekitar 2.500 pemudik yang dilepas oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R.Mamahit dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Senin sekitar pukul 16.15 WIB.
Bobby mengatakan jumlah pemudik yang dipulangkan ke Jakarta tersebut memang tidak sebanyak arus mudik dari Jakarta menuju Semarang pekan lalu. “Memang sudah kami perkirakan, jumlah penumpang saat arus balik akan lebih sedikit,” katanya. Ini dikarenakan waktu kepulangan para pemudik yang tidak bersamaan.
Ia menuturkan jumlah pemudik yang menggunakan moda transportasi laut secara gratis ini terus meningkat dalam tiga tahun terakhir. Meski demikian belum seluruh kapal yang disiapkan untuk mengangkut pemudik digunakan. “Masih ada dua kapal perang dan satu kapal milik PT Pelni yang belum digunakan,” katanya.
Kapal cadangan tersebut, lanjut dia, digunakan untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan penumpang yang akan menggunakan moda transportasi laut. Sementara itu, kapal gratis untuk pemudik masih akan kembali diberangkatkan pada Selasa (13/8) melalui Tanjung Emas dengan menggunakan KRI banda Aceh.
Angkutan gratis untuk motor pemudik juga dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia. Menurut Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan, pihaknya mulai mengangkut motor pemudik sejak 3 Agustus 2013. “Sesuai dengan perintah Menteri Perhubungan,” jelasnya. “Menteri menginginkan sebanyak mungkin motor diangkut, baik arus mudik atau arus balik,” kata Jonan menegaskan.
Jonan menjelaskan, meski dijadwalkan hanya sampai pada musim arus balik Lebaran, namun periode layanan angkutan sepeda motor ini bisa diperpanjang hingga 20-25 Agustus 2013. Karena hingga saat ini animo masyarakat dalam menggunakan jasa angkut tersebut masih minim.
Pada hari ke empat operasi layanan angkutan ini dibuka, tercatat baru 172 motor yang dititipkan masyarakat. ”Untuk tujuan di lintas utara baru 55 unit dan untuk tujuan di lintas selatan baru 117 unit. Seharusnya ini, sudah bisa sekitar 3.200 motor,” ucap Jonan. Meski demikian, angkutan motor gratis Lebaran 2013 ini berlaku juga saat arus balik.
Untuk waktu pemberangkatan dari Stasiun Jakarta Gudang setiap harinya pukul 17.45 WIB dan 20.00 WIB. ”Untuk arus mudik, pelayanan angkutan motor hanya dilakukan di loket di Stasiun Jakarta Gudang. Sedangkan, arus balik pelayanan angkutan dilakukan di enam stasiun,” katanya. Enam stasiun tersebut ialah, Stasiun Cirebon Kejaksan, Tegal, Semarang Poncol, Kutoarjo, Yogya Lempuyangan, dan Solo Jebres.
Pengangkutan motor gratis ini dibagi dua jalur, yaitu lintas Utara dan Selatan. Lintas Utara melewati Jakarta-Cirebon-Tegal-Semarang. Sedangkan lintas Selatan melalui Jakarta-Kutuarjo-Yogyakarta-Solo. Untuk jalur utara satu hari 400 motor, jalur selatan 400 motor, jadi satu hari bisa 800 motor.
Pada 12 Agustus lalu, Kementerian Perhubungan juga memberangkatkan 1.716 sepeda motor pemudik gratis ke 12 (dua belas) kota tujuan, yaitu: Lampung, Cirebon, Tegal, Magelang, Yogyakarta, Wonogiri, Tasikmalaya, Cilacap, Kebumen, Wonosobo, Purwokerto dan Solo. Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono melepas secara langsung 20 unit truk yang mengangkut sepeda motor tersebut di Kantor Perum PPD Depo E, Klender Jl. Raya Bekasi Timur Km.17, Jakarta Timur, Jumat 2 Agustus 2013.
Pemberangkatan sepeda motor ini sebetulnya masih belum mencapai target yang diinginkan. Dilihat dari kapasitas moda yang disiagakan untuk mudik gratis yakni bus dan truk, kapal roro penyeberangan, kapal laut dan kereta api, sebenarnya dapat menampung hingga 30.000 unit sepeda motor. “Kami melihat ini sebagai upaya sosialisasi kepada masyarakat untuk mulai emikirkan pindah dari moda sepeda motor,” jelas Bambang.
Setelah ini profil pemudik motor (40rang ms)…………………………………….